BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sekolah adalah didalam, oleh dan
untuk masyarakat. Program sekolah hanya dapat berjalan lancar apabila mendapat
dukungan masyarakat. Oleh karena itu pemimpin sekolah perlu terus menerus membina
hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat[1].
Sekolah perlu banyak memberi informasi kepada masyarakat tentang
program-prgoram dan problem-problem yang dihadapi, agar masyarakat mengetahui dan
memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah. Dari pemahaman dan pengertian
ini dapat dihadapkan adanya umpan balik yang sangat berguna bagi pengembangan
program sekolah lebih lanjut dan diharapkan pula tumbuhnya rasa simpati
masyarakat terhadap program-program sekolah, yang dapat mengundang partisipasi
yang aktif masyarakat.
Kebijakan Direktur Pendidikan
Menengah Umum tentang Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah[2]
menekankan agar sekolah mampu mengkoordinasikan dan menyerasikan segala sumber
daya yang ada disekolah dan di luar sekolah untuk mewujudkan sekolah yang
bermutu. Untuk mewujudkan itu semua diperlukan kesiapan dan kemampuan agar bisa
memberdayakan semua komponen di sekolah dan di luar sekolah agar berpartisipasi
secara aktif dalam penyelenggaraan pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk membatasi
bahasan yang akan kita pelajari, maka perlu dibuat rumusan masalah antara lain
:
1.
Pengertian manajemen
2.
Pengertian humas
3.
Pengertian manajemen humas
4. Tugas pokok hubungan sekolah dan masyarakat dalam pendidikan
5. Jenis hubungan sekolah dan masyarakat
6. Faktor pendukung hubungan sekolah dengan masyarakat
7.
Tujuan
hubungan sekolah dengan masyarakat
8.
Teknik-teknik hubungan sekolah dengan masyarakat (orang
tua murid)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Manajemen dapat didefinisikan sebagai
kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui orang lain[3].
Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan inti daripada
administrasi karena memang manajemen merupakan alat pelaksana utama daripada
adminsitrasi.
B. Pengertian Humas
Berbicara tentang humas pasti ingatan
kita akan tertuju pada hal yang berhubungan dengan komunikasi, konfrensi pers,
informasi, public relation. Pokoknya secara gampang diibaratkan sebagai
penyampaian segala informasi. Pengertian Humas adalah segenap kegiatan dan
teknik/kiat yang digunakan organisasi atau individu untuk menciptakan atau
memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap
keberadaan dan aktivitasnya[4].
Sedangkan pengertian Humas dalam Pendidikan adalah Rangkaian pengelolaan yang
berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat (orang
tua murid) yang dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga
pendidikan bersangkutan.
Berdasarkan definisi diatas pengertian humas secara umum
adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau dengan kata
lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru, karyawan, siswa)
dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar, patner sekolah). Dalam konteks ini jelas
bahwa humas atau public relation adalah termasuk salah satu elemen yang
penting dalam suatu organisasi kelompok ataupun secara individu.
C. Pengertian Manajemen Humas
Adapun pengertian manajemen humas
adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian,
mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam
upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
Dan untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus dilakukan oleh humas
dalam suatu lembaga pendidikan.
Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses
komunikasi dengan tujuan meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang
kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki sekolah.
Hubungan dengan masyarakat yang juga disebut public relation adalah
sebuah proses penetapan kebijakan, pelayanan serta tindakan-tindakan nyata
berupa kegiatan yang melibatkan orang banyak agar orang-orang yang terlibat
dalam kegiatan tersebut memiliki kepercayaan terhadap lembaga yang
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tersebut.
Sekolah hidup di tengah masyarakat, melayani masyarakat dan dihidupi masyarakat. Sebaliknya masyarakat mengambil manfaat berupa output sekolah, berupa tenaga lulusan yang memiliki kualifikasi tertentu. Sekolah dan masyarakat adalah partner yang seharusnya mampu menjalin interaksi saling menguntungkan. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat karena masyarakatlah pemasok sekaligus pemakai output sekolah. Kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat akan menguntungkan keduanya. Sekolah semakin eksis berkat dukungan masyarakat, dan masyarakat memetik manfaat berupa output berkualitas.
Sekolah hidup di tengah masyarakat, melayani masyarakat dan dihidupi masyarakat. Sebaliknya masyarakat mengambil manfaat berupa output sekolah, berupa tenaga lulusan yang memiliki kualifikasi tertentu. Sekolah dan masyarakat adalah partner yang seharusnya mampu menjalin interaksi saling menguntungkan. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat karena masyarakatlah pemasok sekaligus pemakai output sekolah. Kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat akan menguntungkan keduanya. Sekolah semakin eksis berkat dukungan masyarakat, dan masyarakat memetik manfaat berupa output berkualitas.
D. Tugas Pokok
Hubungan Sekolah Dan Masyarakat Dalam Pendidikan
Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam
pendidikan antara lain:
1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada
masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
2. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung
memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
3. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan
informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada
saat tertentu.
4. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat
tentang masalah pendidikan.
5. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan
kerja sama.
6. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk
kemajuan pelaksanaan pendidikan.
E. Jenis Hubungan
Sekolah Dan Masyarakat
1.
Hubungan edukatif, ialah
hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang
tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi
perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan
keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
2.
Hubungan
kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat
tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan
hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat.
Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan
perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan
metode-metode pengajarannya.
3.
Hubungan
institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga
atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja
sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah
setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan
dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
Berdasarkan definisi diatas pegertian
humas secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya,
atau dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru,
karyawan, siswa) dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar,
patner sekolah) Dalam konteks ini jelas bahwa humas atau public relation (PR)
adalah termasuk salah satu elemen yang penting dalam suatu organisasi kelompok
ataupun secara individu.
Adapun pengertian manajemen humas
adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian,
mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam
upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
Dan untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus dilakukan oleh humas
dalam suatu lembaga pendidikan.
F. Faktor
Pendukung Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa
berjalan baik apabila di dukung oleh beberapa faktor yakni:
1. Adanya program dan perencanaan yang sistematis.
2. Tersedia basis dokumentasi yang lengkap.
3. Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang
memadai.
4. Kondisi
organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan[5]
G. Tujuan
Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat
dibangun dengan tujuan popularitas sekolah di mata masyarakat. Popularitas
sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu
dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut
mampu melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan
spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju. Tujuan
hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut:
1. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah
situasi dan perkembangannya.
2. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah
dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.
3. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama
antar warga sekolah sendiri.
Sedangkan menurut Mulyasa , tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat
adalah:
1. Memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik
2. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan
masyarakat;
3. Menggairahkan
masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
Ditinjau dari kepentingan sekolah, pengembangan
penyelenggaraan hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk:
1. Memelihara kelangsungan hidup sekolahan.
2. Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
3. Memperlancar proses belajar mengajat.
4. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan
dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
Sedangkan jika ditinjau dari kebutuihan masyarakat itu
sendiri, tujuan hubunganya dengan sekolah adalah untuk:
1. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam
bidang
mental spiritual.
2. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi oleh
masyarakat.
3. Menjamin relevansi
program sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
4. Memperoleh
kembalai anggota – anggota masyarakat yang makin meningkat
kemampuanya.
Secara lebih jelas lagi, tujuan diselenggarakanya hubungan
sekolah dan masyarakat adalah:
1. Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
2. Mendapatkan dukungan dan bantuan moral maupun finansial yang
diperlukan bagi pengembangan sekolah.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan
program sekolah.
4. Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat.
5. Mengembangkan kerjasama yang lebih erat antara keluarga dan ekolah
dalam mendidik anak–anak .
Bermacam–macam tujuan seperti yang dikemukakan di atas
dapat dikelompokan menjadi tiga tujuan pokok, yaitu:
1. Untuk mengembangkan mutu belajar dan petumbuhan anak – anak.
2. Untuk mempertinggi tujuan – tujuan dan mutu kehidupan masyarakat.
3. Untuk mengembangkan pengertian, antusiasme
masyarakat dalam membantu pendidikan
yang diselenggarakan oleh pemerintah.
H. Teknik-Teknik
Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat (Orang Tua Murid)
Kenyataan membuktikan, hubungan
sekolah dengan masyarakat tidak selalu berjalan mulus. Berbagai kendala yang sering
ditemukan antara lain : komunikasi yang terhambat dan tidak professional,
tindak lanjut program yang tidak lancar dan pengawasan yang tidak terstruktur. Kecuali
itu sering ditemukan ganjalan hubungan sekolah dengan masyarakat karena tidak
transparannya berbagai laporan. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut
beberapa hal bisa menjadi alternatif, adanya laporan berkala mengenai berbagai kegiatan sekolah serta
keuangannya, diadakannya berbagai kegiatan yang mengakrabkan seperti open
house, kunjungan timbal balik dan program kegiatan bersama seperti pentas
seni, perpisahan dll. Sekali lagi perlu ditekankan, fungsi komunikasi amat
vital demi kesuksesan berbagai program sekolah dalam kaitannya dengan
masyarakat. Lebih dari itu pelaporan dan pengawasan merupakan bagian tak
terpisahkan dari kerangka kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
Ada sejumlah teknik
yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan, teknik-teknik tersebut dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu teknik tertulis, teknik lisan, dan teknik
peragaan, teknik elektronik.
a) Teknik Tertulis. Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat
dilakukan secara tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan meliputi:
-
Buku kecil pada permulaan tahun ajaran. Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan
tentang tata tertib, syarat-syarat masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif.
Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada orang tua murid, hal ini biasanya
dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).
-
Pamflet. Pamflet
merupakan selebaran[6]
yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga pendidikan tersebut, staf
pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar. Pamphlet ini selain di
bagikan ke wali murid juga bias di sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk
menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga.
-
Berita kegiatan murid. Berita
ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran kertas yang berisi informasi
singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah atu pesantren.
Dengan membacanya orang tua murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga
pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan murid.
-
Catatan berita gembira. Teknik
ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid, keduanya sama-sama ditulis
dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan berita gembira ini berisi
tentang keberhasilan seoran murid. Berita tersebut ditulis di selebaran kertas
dan disampaikan kepada wali murid atau bahkan disebarkan ke masyarakat.
b) Teknik
Lisan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga lisan, yaitu:
- Kunjungan rumah. Dalam rangka mengadakan
hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah
wali murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru
akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui
problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah
direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya. Hal ini akan memperlancar
mancapai tujuan program pendidikan sekolah tersebut.
- Panggilan orang tua. Selain mengadakan
kunjungan ke rumah, pihak sekolah sesekali juga memanggil orang tua murid
datang ke sekolah. Setelah dating, mereka diberi penjelasan tentang perkembangan
pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus
tentang perkembangan pendidikan anaknya.
- Pertemuan. Dengan teknik ini berarti
sekolah mengundang masyarakat dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan
masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan
pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum
pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam
setiap akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.
c)
Teknik
Peragaan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara
mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah. Peragaan
yang diselenggarakan bias berupa pameran keberhasilan murid. Misalkan di TK
menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi, atau biasanya di pesantren
ketika mengadakan pengajian ditampilkan santri-santri yang hafal nadhom
alfiyah. Pada kesempatan itu kepala sekolah atau guru atau juga pengasuh kalau di
pondok pesantren dapat menyampaikan program-program peningkatan mutu pendidikan
dan juga masalah atau hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan
program-program itu.
d)
Teknik Elektronik. Seiring dengan
perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah dengan orang
tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik,
misalkan dengan telpon, televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk
promosi pendidikan.
Sekolah dan masyarakat merupakan dua
jenis lingkungan yang berbeda, namun keduanya tidak dapat dipisahkan bahkan
saling membutuhkan khususnya dalam upaya mendidik generasi muda. Berbagai
persoalan yang dihadapi sekolah juga merupakan bagian dari persoalan masyarakat.
Hal ini membutuhkan teamwork solid bidang kehumasan.
Melalui Manajemen Berbasis Sekolah,
administrasi hubungan dengan masyarakat memegang peran penting[7].
Komunikasi yang berkualitas antara sekolah dengan masyarakat menjadi kunci
penentu keberhasilan manajemen Humas ini. Jika hubungan sekolah dengan
masyarakat berjalan harmonis, dan dinamis maka proses pendidikan dan pengajaran
di sekolah diharapkan mampu mencapai visi dan misi yang dicanangkan. Dengan
demikian output sekolah akan semakin berkualitas dan mampu menjawab kebutuhan
dan tuntutan masyarakat.
Untuk mendukung hal tersebut beberapa saran dapat
diajukan seperti berikut :
1. Kemampuan manajerial hubungan dengan masyarakat harus ditingkatkan.
2. Diperlukan publikasi dan promosi dalam rangka menarik simpati dan
mempublikasikan kelebihan sekolah.
3. Meningkatkan peran public relation untuk mengeratkan hubungan
sekolah dengan masyarakat.
4. Meningkatkan akuntabilitas berupa laporan pertanggungjawaban
berbagai kegiatan kepada masyarakat.
Ada beberapa teknik dalam berhubungan dengan masyarakat
dalam lembaga pendidikan antara lain :
1. Laporan pada orang tua.
Teknik ini maksudnya adalah pihak sekolah memberikan
laporan pada orang tua murid tentang kemajuan-kemajuan, prestasi dan kelemahan
anak didik pada orangtuanya. Dengan teknik ini orangtua akan memperoleh
penilaian terhadap hasil pekerjaan anaknya, juga terhadap pekerjaan guru-guru
di sekolah.[8]
2. Majalah sekolah.
Majalah sekolah ini diushakan oleh orang tua dan guru-guru
di sekolah yang diterbitksan setiap bulan sekali. Majalah ini dipimpin oleh,
orang tua dan murid-murid bahkan alumni termasuk pula dewan redaksi. Isi
majalah ini menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sekolah, karangan guru-guru,
orangtua dan murid-murid, pengumuman-pengumuman dan sebgainya.
3.
Surat kabar sekolah.
Kalau sekolah itu mampu dapat menerbitka surat kabar
sekolah, maka ini berarti bahwa sekolah dapat memberikan informasi yang lebih
luas kepada orang tua atau masyarakat daerah sekitarnya.
4.
Pameran sekolah.
Suatu tehnik yang efektif untuk memberi informasi
tentang hasil kegiatan dan keadaan sekolah pada masyarakat, ialah
penyelenggaraan pameran sekolah. Ada bermacam-macam cara untuk mengadakan
pameran sekolah itu. Sekolah mengadakan pameran dengan membuata atau mengatur
hasil pekerjaan murid-murid itu di luar sekolah atau di sekolah. Pameran
sekolah akan menjadi lebih efektif lagi, kalau kegiatan-kegiatan itu disiarkan
melalui siaran-siaran pers dan radio di tempat itu sehingga dapat menarik
banyak orang dalam masyarakat.
5. “Open house”
“Open house” adalah tehnik untuk mempersilahkan
masyarakat yang berminat untuk meninjau sekolah serta mengobservasi
kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil pekerjaan murid di sekolah, yang diadakan
pada waktu-waktu tertentu, misalnya sekali setahun pada penutupan tahun
pengajaran. Ada tiga langkah dalam pelaksanaan “open house” ini:
a. Pengunjung dibawa ke dalam kelas atau auditorium sekolah untuk
diberi penjelasan tentang open house itu.
b. Pengunjung diantar ke tempat-tempat yang telah disediakan akan
hal-hal yang perlu dilihat.
c. Pengunjung diajak kembali ke kelas atau auditorium untuk berdiskusi
dan menilai open house.
6. Kunjungan ke sekolah.oleh orang tua murid yang dilakukan pada
pelajaran di berikan.
Kepada orang tua itu diberi kesempatan untuk melihat anak-anak mereka yang belajar di dalam kelas, juga untuk melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium, perlengkapan-perlengkapan, gambar-gambar dan sebagainya, sehingga mereke memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah itu. Setelah selesai melihat-lihat, orang tua diajak berdiskusi dan mengadakan penilaian.
Kepada orang tua itu diberi kesempatan untuk melihat anak-anak mereka yang belajar di dalam kelas, juga untuk melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium, perlengkapan-perlengkapan, gambar-gambar dan sebagainya, sehingga mereke memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah itu. Setelah selesai melihat-lihat, orang tua diajak berdiskusi dan mengadakan penilaian.
7. Kunjungan ke rumah murid.
Kunjungan ke rumah orangtua murid ini
merupakan teknik yang sangat efektif dalam mengadakan hubungan dengan orang tua
di rumah agar supaya dapat mengetahui latar belakang hidup anak-anak. Banyak masalah yang dapat dipecahkan dengan teknik ini antara lain,
masalah kesehatan murid, ketidak hadiran murid, pekerjaan rumah, masalah kurangnya
pengertian orang tua tentang sekolah dan sebagainya.
8. Melalui penjelasan yang di berikan oleh personel sekolah.
Kepala sekolah hendaknya berusaha agar, semua personil
sekolah mempunyai pengertian yang jelas tentang kebijakan sekolah, organisasi
sekolah dan semua kegiatan pendidikan dan pengajaran serta usaha-usaha lainnya.
Pada mereka harus ditanamkan sikap loyalitasnya, rasa kekeluargaan.
9. Gambaran sekolah melalui murid-murid.
Informasi tentang keadaan sekolah dengan perantaraan
murid-murid itu diberikan melalui perencanaan sesuatu kegiatan yang wajar,
antara lain kalau sekolah itu terdapat di kota besar, maka gambaran itu diberikan melalui
program siaran pemancar radio untuk menyiarkan sesuatu percakapan antara
murid-murid atau antara murid dan guru, misalnya tentang cara makan dan makanan
sehat.
10. Laporan
tahunan
Laporan tahunan ini dibuat oleh kepala sekolah dan
laporan ini diberikan kepada aparat pendidikan yang lebih atas. Laporan ini
berisi masalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekolah termasuk
kurikulum, personalia, anggaran, biaya dan sebagainya. Selanjutnya aparat
tersebut memberikan laporan pada masyarakat.
11. Organisasi
perkumpulan alumni sekolah.
Organisasi perkumpulan alumni sekolah
adalah suatu alat yang sangat baik untuk dimanfaatkan dalam memelihara serta
meningkatkan hubungan antara sekolah dan masyarakat. Murid-murid yang sudah
tamat sekolah biasanya mempunyai kenangan–kenangan dari sekolahnya dan mereka merasa
berkewajiban moral untuk membantu sekolahnya baik berupa materiil maupun secara moril.
12. Melalui
kegiatan ekstra kurikuler.
Apabila ada beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang
sudah dianggap matang untuk dipertunjukkan kepada orang tua murid dan
masyarakat, seperti sepak bola, drama dan lain-lain, maka sangat tepat sekali
kegiatan itu ditampilkan ke dalam masyarakat. Karena itu program ekstra
kurikuler hendaknya di rencanakan dan diatur, agar dapat dimanfaatkan dalam
kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.
13.
Pendekatan secara akrab
Menurut Made Pidarta, teknik atau cara bekerja sama dengan masyarakat antara lain dapat
dilakukan dengan cara berikut:
1. Memakai surat kabar baik lokal maupun pusat.
2. Dengan buletin terbitan sekolah atau kantor pendidikan
3. Melalui radio dan televisi.
4. Melalui pameran pendidikan.
5. Lewat pertunjukan-pertunjukan sekolah.
6. Dengan mengadakan bazar
7. Melalui karya wisata.
8. Dengan pengajaran unit di Masyarakat.
9. Dengan praktek di masyarakat.
10. Dengan memanfaatkan
narasumber.
11. Dengan
memanfaatkan fasilitas belajar yang ada di masyarakat.
12. Dengan
mengadakan bisnis bersama.
13. Mengadakan
kegiatan sosial bersama.
14. Memelopori pembangunan di masyarakat.
15. Melalui
rapat atau musyawarah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen adalah proses kegiatan
dengan melalui orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu serta
dilaksanakan secara berurutan berjalan ke arah suatu tujuan[9]. Pengertian humas secara umum
adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau dengan kata
lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru, karyawan, siswa)
dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar, patner sekolah).
Adapun pengertian manajemen humas
adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian,
mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam
upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan salah satunya
memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau
pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Maulida Chusa, M.Pd.I “Strategi belajar Mengajar” Pekalongan, 2012
H.Djam’an
Satori , Prof. Dr.,MA “Pemberdayaan Mbs Dalam Menunjang Implementasi KTSP”
2006
Depdiknas”Managemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah” 2001
UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Jakarta.
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
TEORI DAN HUKUM
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
DisusuN OLEH
NAMA NIM
1. Muhlisin 2021210140
2. Supriyadi 2021210141
3. Winarno 2021210139
STAIN (PEKALONGAN)
TAHUN 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar